Artikel

(1)


AKU BELAJAR



Aku belajar.... bahwa tidak selamanya hidup ini indah, kadang اَللّهُ  menyapaku melalui derita.
Tetapi aku tahu bahwa IA tidak pernah meninggalkanku, sebab itu aku belajar menikmati hidup dengan bersyukur.

Aku belajar.... bahwa tidak semua yang aku harapkan akan menjadi kenyataan, kadang اَللّهُ  membelokkan rencanaku.
Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yang kurencanakan, sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.

Aku belajar.... bahwa cobaan itu pasti datang dalam hidupku, aku tidak mungkin berkata " اَللّهُ  tidak adil".
Karena aku tahu bahwa semua itu tidak akan melampaui kekuatanku, sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

Aku belajar.... bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali & ditangisi, karena semua rancanganNYA indah bagiku.

Maka dari itu aku belajar bersabar, bersyukur & bersukacita dalam segala perkara. Karena semua itu menyehatkan jiwa & menyegarkan hidupku...
Ketika "Kaki" sudah tak kuat berdiri... "BERLUTUTLAH" ....
Ketika "Tangan" sudah tak kuat menggenggam... "LIPATLAH"
Ketika "Kepala" sudah tak kuat ditegakkan... "MENUNDUKLAH" ....
Ketika "Hati" sudah tak kuat menahan kesedihan... "MENANGISLAH.
Dan ketika "Hidup" sudah tak mampu untuk dihadapi... "BERDOALAH"
اَللّهُ  selalu setia bersama kita dan apa saja yang kamu minta dalam DOA dengan penuh keyakinan pasti Ia akan menerimanya...
اَللّهُ  mendengar lebih dari yang kau katakan.. اَللّهُ  menjawab lebih dari yang kau minta.. اَللّهُ  memberi lebih dari yg kau inginkan..
Karena, di belakangmu ada kekuatan yang tak terhingga..
di hadapanmu ada kemungkinan tanpa batas..di sekitarmu ada kesempatan yg tiada akhir.
Lebih dari itu, di atasmu ada اَللّهُ  yang selalu menyertaimu..
Ingatlah saudara saudariku tercinta...
Kasih Sayang اَللّهُ  padamu abadi, seperti lingkaran, tak berawal & tak berakhir...​​

(Tulisan ustadzah Ummi Irena Handono,) 





(2)



siksa bagi orang yang lalai pada perintah sholat


Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :
Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Allah tidak akan mengabulkan doanya.

Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul Maut :
Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.

Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu di Dalam Kubur :
Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
Disiksa sampai hari kiamat tiba.

3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Bertemu Allah :
Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih di neraka.

Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu :
Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
Shalat Dhzuhur : satu kalo meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam.
Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan ka’bah.
Shalat Maghrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua.
Shalat Isya' : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.
 Kemuliaan bagi orang yang istiqomah dalam sholat:
Kemuliaan di dunia
Dihindarkan dari siksa kubur
Mendapatkan doa2 dari orang2 sholeh
Dimudahkan dalam menyusuri jembatan shirot.
Dihindarkan dari pemeriksaan amal ibadah didunia.
Gambaran Azab Bagi Yang Meninggalkan Sholat.

Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan Sholat fardhu.

Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (Riwayat Tabrani).

Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-orang yang bersalah itu menjawab: “kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat” Al-ayat.

Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, “yaitu mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu Sholat, maka mereka diancam dengan Neraka Wail”.

Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempat kembalinya”.

Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.

Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam Syafi’i) berfatwa: Tidak wajib memandikan, mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang mengatakan haram mensholatkanya.

Siksa Neraka Sangat Mengerikan

Mereka yang meninggalkan sholat akan menerima siksa di dunia dan di alam kubur yang terdiri dari tiga siksaan.

Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada.
Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.
Akan muncul seekor ular yang bernama “Sujaul Aqra” Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan sholat dari Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh “Sajaul Aqra” hingga hari Qiamat.

Didalam Neraka Jahanam terdapat wadi (lembah) yang didalamnya terdapat ular-ular berukuran sebesar tengkuk unta dan panjangnya sebulan perjalanan. Kerjanya tiada lain kecuali menggigit orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat semasa hidup mereka. Bisa ular itu juga menggelegak di di badan mereka selama 70 tahun sehingga hancur seluruh daging badan mereka. Kemudian tubuh kembali pulih, lalu digigit lagi dan begitulah seterusnya.

Maksud Hadist: “orang yang meninggalkan sholat, akan Allah hantarkan kepadanya seekor ular besar bernama “Suja’ul Akra”, yang matanya memancarkan api, mempunyai tangan dan berkuku besi, dengan membawa alat pemukul dari besi berat”.

Siapakah orang yang sombong?
Orang yang sombong adalah orang yang diberi penghidupan tapi tidak mau sujud pada yang menjadikan kehidupan itu yaitu, Allah Rabbul Alaamin, Tuhan sekalian alam. Maka bertasbihlah segala apa yang ada di bumi dan di langit pada TuhanNya kecuali Iblis dan manusia yang sombong diri.

Siapakah orang yang telah mati hatinya?
Orang yang telah mati hatinya adalah orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur’an, Hadits dan cerita-cerita kebaikan namun merasa tidak ada kesan apa-apa di dalam jiwa untuk bertaubat.

Siapakah orang dungu kepala otaknya?
Orang yang dungu kepala otaknya adalah orang yang tidak mau melakukan ibadah tapi menyangka bahwa Allah tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan kemaksiatannya.

Siapakah orang yang bodoh?

Orang yang bodoh adalah orang yang bersungguh-sungguh berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya diabaikan. 






(3) 


Empat amalan sebelum tidur


Rasulullah berpesan kepada siti Aisyah ra.
“ Ya, Aisyah! Jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara yaitu :
1). Sebelum khatam al-Quran
2). Sebelum menjadikan para nabi bersyafaat untukmu di hari kiamat
3). Sebelum para muslimin meridhai engkau
4). Sebelum engkau melaksanakan haji
dan umrah “

Bertanya siti Aisyah :
“Ya Rasulullah ! bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika? “

Rasul tersenyum dan bersabda :

1). “Jika engkau akan tidur , membacalah surat a Ikhlas tiga kali Seakan akan engkau telah meng-
khatamkan Al-Quran
” Bismillaahirrohmaan irrohiim, ‘Qulhuallaahu ahad’ Allaahushshamad’
lam yalid walam yuulad’ walam yakul lahuu kufuwan ahad’ ( 3x ) “

2). "Membacalah shalawat untukku dan untuk para nabi sebelum aku"
shyffa ziiahh: maka
kami semua akan memberimu syafaat di hari kiamat “
“ Bismillaahirrahmaan irrahiim, Allaahumma shallii ‘alaa Muhammad
wa’alaa aalii Muhammad ( 3x ) “

3). “Beristighfarlah” untuk para mukminin maka mereka akan meridhai engkau
“ Astaghfirullaahal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa
atuubu ilaih ( 3x )

4). Dan perbanyaklah “bertasbih, bertahmid , bertahlil dan bertakbir”
maka seakan-akan engkau telah melaksanakan ibadah haji dan umrah
“ Bismillaahirrahmaan irrahiim, Subhanallaahi Walhamdulillaahi walaailaaha illallaahu allaahu akbar ( 3x )




(4) 



Peristiwa ketika Isra

Beliau SAW melihat gambaran para nabi dan umatnya.
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: Ketika Nabi SAW diisra`kan, beliau melewati seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka ada banyak orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka beberapa orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka tidak ada seorangpun sampai beliau melewati kelompok yang besar. 

Aku berkata: “Siapa Ini?” Dijawablah (oleh Jibril): “Musa dan kaumnya. Akan tetapi angkatlah kepalamu, kemudian lihatlah!” Kemudian ada kelompok besar yang memenuhi ufuk dari sebelah sana dan dari sebelah sana. Lalu dikatakan (oleh Jibril): “Mereka adalah umatmu dan yang lainnya adalah kelompok dari umatmu yang berjumlah tujuh puluh ribu (70.000) orang yang akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan amal).

” Kemudian beliau masuk (ke kamar beliau) dan mereka (para sahabat) tidak menanyai beliau dan beliau tidak merangkan kepada mereka. Maka mereka berkata: "Kami adalah mereka itu tadi". Dan ada pula yang berkata: "Mereka adalah anak-anak kami yang lahir dalam fitrah dan Islam". Kemudian Nabi SAW keluar, lalu bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan besi panas, tidak meruqyah, dan tidak pula bertakhayul (tathayyur). 

Dan mereka bertawakal kepada Tuhan mereka.” Lantas Ukasyah bin Mihshan berdiri lalu berkata: “Saya termasuk mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya.” Kemudian yang lain lagi berdiri lalu berkata pula: “Saya termasuk mereka?" Beliau menjawab: “Kamu telah didahului oleh Ukasyah (dalam bertanya demikian).”

Beliau SAW bertemu beberapa kelompok malaikat dan mereka berwasiat sama untuk umat beliau
Dia (Anas) berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali mereka berkata: Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam."

Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku: Wajib bagimu wahai Muhammad untuk berbekam."

Beliau SAW bertemu Nabi Ibrahim yang berwasiat untuk umat beliau
Dari Ibnu Mas'ud, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku bertemu Ibrahim pada malam aku diisra'kan. Iapun bertanya: "Wahai Muhammad, suruhlah umatmu mengucapkan salam kepadaku, dan kabarkanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya surga subur tanahnya, manis airnya, dan terhampar luas. Dan bahwasanya tanamannya adalah (ucapan dzikir) Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar."
                     
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : "..... Dan sungguh telah diperlihatkan kepadaku jama'ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanu'ah. Dan ada pula 'Isa bin Maryam alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. 

Manusia yang paling mirip dengannya adalah 'Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim 'alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): "Wahai Muhammad, ini adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya!" Akupun menoleh kepadanya, namun dia mendahuluiku memberi salam.

Beliau SAW melihat Nabi Musa, Nabi Isa, Dajjal, dan Malaikat Malik
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: "Pada malam aku diisra'kan aku melewati Musa di gundukan tanah merah ketika dia sedang shalat di dalam kuburnya."
Dari Abu al-'Aliyah: Telah mengisahi kami sepupu Nabi kalian, yaitu Ibnu 'Abbas radhiya`llahu 'anhuma, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda: "Pada malam aku diisra'kan aku telah melihat Musa, seorang lelaki berkulit sawo matang, tinggi kekar, seakan-akan dia adalah lelaki Suku Syanu'ah. 

Dan aku telah melihat 'Isa, seorang lelaki bertinggi sedang, berambut lurus. Dan aku juga telah melihat Malaikat Penjaga Neraka dan Dajjal" termasuk ayat yang telah diperlihatkan Allah kepada beliau. {maka janganlah kamu ragu tentang pertemuan dengannya (yaitu Musa) (as-Sajdah, 32: 23)}.
Dari Anas dan Abu Bakrah, dari Nabi SAW: "Malaikat-malaikat kota Madinah berjaga-jaga dari Dajjal."

Disodorkan kepada beliau SAW dua gelas minuman.
Abu Hurairah telah berkata: Pada malam beliau diisra`kan, disodorkan kepada Rasulullah SAW dua gelas minuman: khamr (minuman keras) dan susu. Beliaupun melihat keduanya, lalu mengambil susu. Jibril berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki engkau kepada fitrah. Seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu."

Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Ketika aku diisra`kan, aku bertemu Musa. Dia berkata: Kemudian beliau menyifatkannya. Dia adalah lelaki, aku mengira beliau bersabda: Kurus, agak tinggi. Rambutnya ikal, seakan-akan dari suku Syanu'ah. Beliau bersabda: Dan aku bertemu 'Isa. Dia berkata: Kemudian beliau menyifatkannya. 

Beliau bersabda: Tingginya sedang, berkulit kemerahan, seperti baru keluar dari Dimas, yaitu pemandian. Dan aku telah melihat Ibrahim. Beliau bersabda: Dan aku adalah keturunannya yang paling mirip dengannya. Beliau bersabda: Dan disodorkan kepadaku dua gelas minuman. Salah satunya susu, dan yang lain khamr. 

Kemudian dikatakan kepadaku: Ambillah yang mana dari keduanya yang engkau kehendaki! Akupun mengambil susu, kemudian meminumnya. Lalu dikatakan kepadaku: "Engkau telah ditunjuki kepada fitrah" atau "Engkau telah menepati fitrah. Adapun sungguh seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu."

Peristiwa ketika Mi'raj

Langit Ke-1: Nabi Adam
Akupun pergi bersama Jibril hingga kami mendatangi Langit Dunia. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Begitu menjumpai Adam, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu wahai anak dan nabi!".


 Langit Ke-2: Nabi Isa dan Nabi Yahya
Kemudian kami mendatangi Langit Kedua. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Ketika menjumpai Isa dan Yahya, keduanya berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".


Langit Ke-3: Nabi Yusuf
Lalu kami mendatangi Langit Ketiga. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Saat menjumpai Yusuf, aku memberinya salam. Dia berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".


Langit Ke-4: Nabi Idris
Lantas kami mendatangi Langit Keempat. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan telah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sebaik-baik pendatang telah tiba". Tatkala menjumpai Idris, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".


Langit Ke-5: Nabi Harun
Kemudian kami mendatangi Langit Kelima. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Saat kami menjumpai Harun, aku memberinya salam. Diapun menjawab: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".


Langit Ke-6: Nabi Musa
Lantas kami mendatangi Langit Keenam. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Dikatakan: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya? Selamat datang untuknya dan sebaik-baik pendatang telah tiba." Ketika menjumpai Musa, aku memberinya salam. Diapun dia berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". Tatkala aku berlalu, dia menangis sehingga ditanya: "Apa yang menyebabkanmu menangis?". Dia menjawab: "Wahai Tuhan, (yang menyebabkanku menangis yaitu) pemuda ini yang diutus sesudahku. Umatnya yang masuk surga lebih utama daripada umatku yang memasukinya."


 Langit Ke-7: Nabi Ibrahim
Lalu kami mendatangi Langit Ketujuh. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Dikatakanlah: "Dan telah waktunya ia diutus kepada-Nya? Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba." Saat menjumpai Ibrahim, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu, wahai putra dan nabi!".

Baitul Makmur
Tatkala dinaikkan ke Baitul Makmur, aku menanyai Jibril. Maka ia menjawab: "Ini adalah Baitul Makmur. Setiap hari di dalamnya shalat tujuh puluh ribu (70.000) malaikat. Jika mereka telah keluar, mereka tidak akan pernah kembali lagi ke sana sampai yang terakhir dari mereka."


Peristiwa di Sidratul Muntaha
Dan aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha yang mana buahnya seperti bejana batu dan daunnya seperti telinga gajah. Pada akarnya terdapat empat sungai: dua sungai batin dan dua sungai lahir. Begitu kutanyai Jibril, ia menjawab: "Adapun dua yang batin (tidak tampak dari dunia) berada di surga, sedangkan dua yang lahir (tampak di dunia) adalah Nil dan Eufrat." Kemudian aku diwajibkan lima puluh shalat.
HR al-Bukhari (3207).


Peristiwa di Surga
Dari Anas bin Malik, dari Rasul SAW , beliau telah bersabda: Ketika aku jalan-jalan di Surga, aku mendekati sungai yang di kedua bantarannya terdapat kubah-kubah dari rangkaian mutiara. Aku bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Ia menjawab: "Ini adalah al-Kautsar yang diberikan Tuhanmu kepadamu." Maka ingatlah (ketahuilah) oleh kalian bahwa tanahnya atau debunya adalah kesturi yang harum semerbak.
HR al-Bukhari (6581), Kitab Kelembutan Hati, Bab Tentang al-Kautsar.


Peristiwa di Neraka
Dari Anas bin Malik, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: Ketika aku dimi'rajkan [Tuhanku yang Maha Perkasa lagi Maha Tinggi], aku melewati suatu kaum yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakari wajah-wajah dan dada-dada mereka. Aku bertanya: "Siapa mereka wahai Jibril?" Ia menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan menumpuk-numpuk harta."
HR Abu Dawud (4878), Kitab Adab, Bab Tentang Ghibah. Menurut al-Albani hadits ini shahih lighairih dalam ash-Shahihah (II: 533) dan Shahih at-Targhib (III: 2839). Sebelumnya dalam Takhrij al-Misykat (III: 5046) beliau belum menetapkan derajatnya.

Langit Ke-6: Saran Nabi Musa
Saat aku kembali (turun) hingga menjumpai Musa, ia bertanya: "Apa yang engkau bawa?".Kujawab: "Aku diwajibkan lima puluh shalat". Ia berkata: "Aku lebih mengetahui manusia daripadamu. Aku telah berurusan dengan Bani Israil dengan urusan yang sulit. Dan sesungguhnya umatmu tidak akan mampu. Maka kembalilah kepada Tuhanmu, kemudian mintalah (keringanan) kepada-Nya."
Sidratul Muntaha: Keringanan kewajiban shalat
Oleh karena itu aku kembali. Akupun meminta (keringanan) kepada-Nya sehingga Dia menjadikannya empat puluh.

Langit Ke-6, Sidratul Muntaha
Kemudian seperti tadi (ketika bertemu Musa), lalu tiga puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan dua puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan sepuluh. Ketika aku bertemu Musa, ia berkata seperti tadi. Dia pun menjadikannya lima.

Langit Ke-6: Berserah diri
Tatkala aku bertemu Musa, ia berkata: "Apa yang engkau bawa?". Begitu kujawab: "Dia jadikan lima", ia (masih) berkata seperti tadi. Maka aku katakan: "Aku berserah diri dengan baik", sehingga diserukanlah: "Sesungguhnya Aku (Allah) telah menetapkan kewajiban-Ku serta meringankan hamba-Ku, dan Aku akan memberi pahala kebajikan sepuluh kalinya."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar