Senin, 27 Juni 2016

Cerpen Muslimah 2 "BERANI BERHIJRAH"





BERANI BERHIJRAH


Ifah ingin sekali menuntut ilmu dan bersekolah lagi, karena semenjak lulus SMA ifah tidak langsung melanjutkan sekolahnya tetapi langsung mencari pekerjaan untuk membantu kedua orangtuanya.

Setelah beberapa tahun bekerja, ifah berniat untuk segera mendaftarkan diri ke perkuliahan.
Ifah mengambil jurusan pendidikan agama islam agar pengetahuan agamanya bertambah dan bisa menjadi seorang guru SD walaupun basic keahliannya adalah sebagai administrasi perkantoran.

Ketika hari pertama berkuliah, Ifah melihat disekeliling temannya banyak yang memakai baju serba syar’I dengan jilbab yang panjang. Saat itu ifah hanya memakai rok dengan baju atasan yang tidak panjang serta jilbab yang tidak sepenuhnya menutupi dada.

(Ifah berkata dalam hati) “ Ya Ampun, begini yaa kalau kuliah ngambil jurusan yang agamis, semua perempuannya rata-rata berpakaian syar’i. aku jadi malu dan minder banget “

Setelah pulang kuliah Ifah langsung menceritakan hari pertama kuliah kepada Ibunya.

“Assalamualaikum” (Ifah membuka pintu)

“Wa’alaikum salam, eh kamu udah pulang, gimana hari pertama kuliah??”
 (sahut ibundanya yang ketika itu sedang didalam kamar)

alhamdulillah lancar bu, oiya bu Ifah dapet banyak teman lagi. Dan ternyata di sana banyak yang berpakaian syar’I loh bu, Ifah jadi malu” (curhat Ifah)

karena kamu kuliah di perkuliahan yang khusus agama islam jadi semuanya rata-rata seperti itu, coba kamu kuliah di tempat yang umum pasti ada yang tidak berhijab bahkan ada yang gaya berhijabnya tidak sepenuhnya menutup aurat” (ibundanya mencoba menjelaskan)

hmm bener juga sih bu” (jawab Ifah)

Semalaman Ifah memikirkan tentang pakaian bersyar’I.
Terlintas dipikiran Ifah untuk mencoba tetapi dalam hati kecilnya dia masih belum pantas untuk melakukannya karena masih banyak dosa yang melekat pada dirinya.
Di sepertiga malam ifah bangun dari tidur, lalu Ifah langsung melaksanakan sholat tahajud meminta petunjuk kepada Allah.

Seesokan harinya, ketika Ifah bangun tidur dan melaksanakan sholat subuh. Ifah berpikir kembali dan mencoba untuk melakukan secara bertahap.
Mula-mula dia tinggalkan kebiasaan menggunakan celana lepis atau jeans yang ketat dan memakai jilbab yang menutupi dada.

Sebelum Ifah berangkat kerja, Ifah mengumpulkan celana lepisnya..
Ketika Ifah sedang membereskan celananya, sang ibunda masuk ke kamar Ifah.

“tok tok, Ifah. Kamu udah bangun belum?” (ibundanya memanggil)

“sudah dari tadi kok bu, ibu masuk saja ke kamar Ifah” (Sahut Ifah)

“Loh, ini kamu ngapain beres-beres pakaian, ini celana lepisnya kenapa dipisahin?” (ibunya merasa keheranan)

“Bu, aku memutuskan untuk tidak memakai celana lepis lagi. Aku mau lebih sering pakai rok atau gamis saja bu. Boleh kan bu ?” (Ifah bertanya)

“Boleh saja Fah, terus celananya mau di apain?” (jawab ibundanya)

“aku bingung bu, hmmm atau kasih saja ke Vina. Dia kan sudah remaja dan aku lihat dia lebih sering pakai celana lepis untuk main dengan teman-temannya. Bagaimana Bu? “ (Tanya Ifah)

“Boleh Boleh, ya sudah nanti ibu kasihkan ke Vina. Semoga kamu istiqomah yaa, Nak” (jawab ibundanya)
                                                                                             

Akhirnya keputusan Ifah untuk tidak memakai celana lepis sudah bulat dan mencoba memakai pakaian yang serba tertutup dan tidak ketat.
Berkuliah di tempat khusus agama memang berpengaruh banyak kepada diri Ifah.

Banyak pelajaran berharga yang Ifah dapatkan selain mendapatkan ilmu agama, Ifah juga mendapatkan kenyamanan hidup dengan berani berhijrah untuk ke arah yang lebih baik lagi. 





_the end_ 



created:
by. Syifa Fauziah 
http://shyffaziiahh18.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar