TUGAS MAKALAH
BAHASA INDONESIA
JUDUL “ KONSEP
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN”
Disusun Oleh : SYIFA FAUZIAH
Prodi
PAI Semester 1
FAKULTAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI INDONESIA
JAKARTA
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الَّرْحْمَنِ الَّرْحِيْم
Syukur Alhamdulillah
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam
semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
Yang telah membawa kita
dari masa kejahiliyahan menuju masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Alhamdulillah telah
terselesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
“
KONSEP EJAAN YANG DI SEMPURNAKAN ”.
Dengan tujuan penulisan
sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dan
pengetahuan dari materi ini dan semoga membawa manfaat bagi kita.
Jakarta,
14 Oktober 2015
I
DAFTAR
ISI :
KATA PENGANTAR
……………………………………................................. I
DAFTAR ISI …………..……………………………………………………….
II
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….………...1
A Latar Belakang Masalah …….....…….……………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah
…………………………………………………… 2
B. Rumusan Masalah ……………………………….....…………………..
2
C. Tujuan Masalah …………………………….…………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………
3
A. Pengertian Ejaan ……….……………………………………………….
3
B. Sejarah Perkembangan Ejaan …………….…………………………….
4
C. Ruang Lingkup Penulisan Ejaan Yang Di
Sempurnakan ……………… 8
BAB III PENUTUP
…………………………………………………………….11
A SIMPULAN ……………………………….……………………………11
B SARAN
…………………………………..…………………………….11
DAFTAR PUSAKA …………………………………….………………………12
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa merupakan ucapan
atau tulisan yang di gunakan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat untuk
menyampaikan ide atau gagasan.
Pada tanggal 17 Agustus
1972 diresmikan pemakaian Ejaan Baru untuk Bahasa Indonesia oleh Presiden RI.
Dengan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
Dalam memadukan satu
kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di
gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar.
Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) memiliki peran yang cukup besar dalam mengatur etika
berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di
sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah.
1
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Masyarakat
belum memahami penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
pedoman ejaan yang di sempurnakan.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
pengertian dari Ejaan secara umum dan menurut para ahli ?
2.
Bagaimana
penggunaan ejaan menurut tahap perkembangannya ?
3.
Apakah ruang
lingkup Ejaan Yang Disempurnakan ?
D. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian Ejaan secara umum
dan menurut para ahli
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Konsep
ejaan yang di lihat dari sejarah perkembangan serta contoh penggunaan ejaan
berdasarkan tahap sejarah perkembangannya
3. memahami penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah
seperangkat aturan atau kaidah pelambangan bunyi bahasa,pemisahan,
penggabungan, dan penulisannya dalam satu bahasa.
Pengertian Ejaan menurut
para ahli :
·
Menurut Chaer (2006)
ejaan adalah konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai
suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya, yang berupa fonem dengan huruf, mengatur cara penulisan
kata dan penulisan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya.
·
Wirjosoedarmo
(1984) berpendapat bahwa ejaan adalah aturan menuliskan bunyi ucapan dalam
bahasa dengan tanda-tanda atau lambang-lambang.
·
Menurut Arifin
(2004) ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran
dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggabungannya dalam suatu bahasa).
·
Keraf (1984)
berpendapat bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan
lambang-larnbang bunyi-ujaran dan bagaimana inter-relasi antara lambang-lambang
itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa.
·
Kridalaksana
(2008) mengemukakan bahwa ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah
tulis menulis yang distandarisasikan
·
Menurut KBBI
(2005) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
3
2.
Sejarah Perkembangan Ejaan
Macam-Macam Tahap
Perkembangan Ejaan :
1.
Ejaan Van
Ophuysen
Ejaan Van Ophuysen
ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah buku Kitab Logat
Melajoe. Sesuai dengan namanya ejaan itu
disusun oleh Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan
Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Beberapa hal yang cukup
menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :
o
Huruf u ditulis
dengan oe
Misalnya
= Sempurna - > Sempoerna
o
Huruf k pada
akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya
= Rakyat - >
Ra’yat
o
Huruf j ditulis
dengan dj
Misalnya
= Jakarta - > Djakarta
o
Gabungan
konsonan kh ditulis dengan ch
Misalnya
= Akhir - > Achir
2.
Ejaan Republik(
Ejaan soewandi )
Ejaan Republik ialah
ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi. Pada tanggal 19 Maret 1947, setelah selesai
disusun ejaan baru itu diresmikan dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan
menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A.
Ejaan baru itu diresmikan dengan nama Ejaan Republik.
Contoh :
( Khusus - > Chusus )
atau ( Yakni - > Jakni )
4
3.
Ejaan
Pembaharuan
Ejaan pembaharuan di
bentuk pada tanggal 19 juli 1956. Konsep Ejaan pembaharuan dikenal dengan ejaan
Prijono-Katoppo.
contoh di bawah ini :
o
Gabungan
konsonan dj di ubah menjadi j -> Djakarta = Jakarta
o
Gabungan
konsonan tj di ubah menjadi ts
o
Gabungan
konsonan sj di ubah menjadi š -> Syarat = šarat
o
Gabungan
konsonan nj di ubah menjadi ñ
o
Gabungan
konsonan ng di ubah menjadi ŋ -> Sarung = Saruŋ
Selain itu, gabungan
vokal (diftong) ai, au, dan oi, ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi
ay, aw, dan oy.
Contoh : Santai = Santay
Kalau
= Kalaw
Amboi
= Amboy
4.
Ejaan Melindo
Melindo ialah akronim
dari Melayu-Indonesia. Merupakan ejaan yang di susun atas kerja sama antara
pihak Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan Tanah Melayu (malaysia) di
pimpin oleh Syed Nasir bin Ismail.Yang tergabung dalam Panitia Kerja Sama
Bahasa Melayu-Bahasa Indonesia.Tahun 1959 berhasil merumuskan ejaan yaitu ejaan
Melindo.
Contoh :
o
gabungan
konsonan tj, seperti pada kata tjinta
Di ganti dengan c menjadi cinta.
o
gabungan
konsonan nj,seperti pada kata njonja
di ganti dengan huruf nc .
5
5.
Ejaan Baru
(Ejaan LBK)
Ejaan LBK (Lembaga
bahasa dan Kesusastraan)
Ejaan baru pada
dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan
Melindo.
Contoh :
o
Gabungan
konsonan dj di ubah menjadi j.
Misalnya:
Remadja -> Remaja
o
Gabungan
konsonan tj diubah menjadi c
Misalnya:
Tjipta -> Cipta
o
Gabungan
konsonan nj diubah menjadi ny
Misalnya:
Sunji - > Sunyi
o
Gabungan konsonan
sj diubah menjadi sy
Misalnya:
Sjarat -> Syarat
o
Gabungan
konsonan ch diubah menjadi kh
Misalnya:
Machluk - > Makhluk
6.
Ejaan Bahasa
Yang Disempurnakan (EYD)
EYD adalah kaidah atau
tata cara penggunaan bahasa Indonesia untuk keteraturan dan keseragaman bentuk
terutama dalam bahasa penulisan. Ejaan Yang disempurnakan (EYD) diresmikan oleh
Presiden Republik indonesia Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.
Hal-hal yang terdapat
dalam EYD?
1) Perubahan huruf
Contoh: Djika
(Ejaan lama) -> Jika (Eyd)
Tjakap
(Ejaan lama) -> Cakap (Eyd)
6
2) Huruf f, v dan z
yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
Misalnya : Khilaf, Universitas, Khazanah
3) Huruf q dan x yang
lazim di gunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap di gunakan , misalnya pada
kata furqan dan xenon.
4) Penulisan di-
sebagai awalan di bedakan dengan di yang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di-
di tulis serangkai dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di sebagai kata
depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: awalan -> Dicuci, Dibelikan . kata depan -> Di kantor, Di sekolah
5) Kata Ulang ditulis
penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. angka dua tidak digunakan sebagai
penanda perulangan.
Misalnya : anak-anak, bukan anak2. Atau bermain-main,
bukan bermain2 .
Ejaan
Ophuysen Ejaan Republik EYD
(1901-1947) (1947-1972) (16 Agustus 1972)
1. Choesoes 1. Chusus 1. Khusus
2. Djoem’at 2. Djum’at 2. Jumat
3. Ja’ni 3. Jakni 3.
Yakni
7
Ejaan
yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :
1. Pemakaian Huruf
§ Huruf
Abjad ( A sampai Z )
§ Huruf
Vokal ( a, i, u, e, o )
§ Huruf
Konsonan (a,b,c,d,f,g,h,i,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y dan z)
§ Huruf
Diftong (ai, au dan oi)
§ Gabungan
Huruf Konsonan (kh, ng, ny, dan sy)
2. Penulisan Huruf
§ Huruf
Miring
Penulisan
Huruf Miring disini dibagi menjadi beberapa sub, antara lain :
a.
Penulisan nama
buku
b.
Penulisan
penegasan kata dan penulisan bahasa asing
c.
Penulisan kata
ilmiah
§ Huruf
Kapital
Penulisan
Huruf Miring dibagi menjadi beberapa sub, antara lain :
a)
Jabatan tidak
diikuti nama orang
b)
Huruf pertama
nama bangsa
c)
Nama geografi
sebagai nama jenis
d)
Setiap unsur
bentuk ulang sempurna
e)
Penulisan kata
depan dan kata sambung
3. Penulisan Kata
Terbagi
menjadi beberapa bagian :
a)
Kata dasar
b)
Kata turunan (
kata berimbuhan )
c)
Kata ulang
d)
Gabungan kata
8
e)
Kata
depan/preposisi (di,ke,dari,dalam,kepada,pada)
f)
Kata sandang (
si dan sang )
g)
Partikel
h)
Singkatan dan
akronim
i)
Angka dan
lambang bilangan
4. Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan
mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa
Indonesia.
Contoh : president -
> presiden
5. Pemakaian Tanda Baca
A.
Tanda titik (.)
-
Dipakai pada
akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
-
Dipakai pada
akhir singkatan nama orang.
-
Dipakai pada
akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
B.
Tanda koma (,)
-
Dipakai di
antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
-
Dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata tetapi dan melainkan.
C.
Tanda titik koma
(;)
-
Dipakai untuk
memisahkan bagianbagian kalimat yang sejenis dan setara.
D.
Tanda Titik Dua
( : )
-
Dipakai pada
akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian.
-
Dipakai sesudah
kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
E.
Tanda Hubung ( –
)
-
Menyambung
suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
-
Menyambung
awalan dengan bagian kata di belakangnya
-
Menyambung unsur-unsur
kata ulang.
9
F.
Tanda Elipsis (
… )
-
Menggambarkan
kalimat yang terputus-putus.
-
Menunjukkan
bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
G. Tanda
Tanya ( ? )
-
Tanda tanya
dipakai pada akhir kalimat Tanya
H. Tanda
Seru (!)
-
Dipakai sesudah
ungkapan atau pernyataan yang berupa perintah
I.
Tanda Kurung
( )
-
Tanda kurung
mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
J.
Tanda Petik (“…
“)
-
Tanda petik
mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lain.
K. Tanda
Petik Tunggal ( ‘ … ‘ )
-
Tanda petik
tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
L. Tanda
Garis Miring ( / )
-
Tanda garis
miring dipakai dalam penomoran kode surat.
-
Tanda garis
miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.
10
BAB
III
PENUTUP
SIMPULAN
:
ü Ejaan
adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan bunyi bahasa,pemisahan,
penggabungan, dan penulisannya dalam satu bahasa. Ejaan yang berlaku sekarang ini adalah ejaan
yang telah ditetapkan dan diberlakukan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
ü Ejaan
mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal :
o
landasan pembakuan tata bahasa,
o
landasan
pembakuan kosakata dan peristrilahan, dan
o
alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke
dalam bahasa Indonesia.
o
membantu
pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.
SARAN
:
Penulis menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna, banyak kekurangan atau kesalahan penulisan pada
makalah ini.
Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA :
1. Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia
yang di sempurnakan, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional 2000.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan
3. Widjono, Hs. (2007). Bahasa Indonesia
mata kuliah pengembangan kepribadian untuk perguruan tinggi. Jakarta :
PT.Gramedia
4. Rahayu, Minto. (2007). Bahasa Indonesia
di perguruan tinggi mata kuliah pengembangan kepribadian. Jakarta : PT.Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar