Kamis, 26 November 2015

Makalah Bahasa Indonesia: Konsep Ejaan Yang DiSempurnakan

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA
JUDUL “ KONSEP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN”

                                                        
                           
                                                                 
                               

Disusun Oleh :                        SYIFA FAUZIAH    
                                                Prodi PAI Semester  1




FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI INDONESIA JAKARTA




KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الَّرْحْمَنِ الَّرْحِيْم
                                                               
Syukur Alhamdulillah Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
Yang telah membawa kita dari masa kejahiliyahan menuju masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah telah terselesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
“ KONSEP EJAAN YANG DI SEMPURNAKAN ”.
Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dan pengetahuan dari materi ini dan semoga membawa manfaat bagi kita.




                                                                                    Jakarta, 14 Oktober 2015




                                                            I




DAFTAR ISI :



KATA PENGANTAR ……………………………………................................. I
DAFTAR ISI …………..………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….………...1
A         Latar Belakang Masalah …….....…….………………………………..   1  
B.        Identifikasi Masalah …………………………………………………… 2
B.        Rumusan Masalah ……………………………….....………………….. 2
C.        Tujuan Masalah …………………………….………………………….  2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………  3
A.        Pengertian Ejaan ……….………………………………………………. 3
B.        Sejarah Perkembangan Ejaan …………….……………………………. 4
C.        Ruang Lingkup Penulisan Ejaan Yang Di Sempurnakan ……………… 8
BAB III PENUTUP …………………………………………………………….11
A         SIMPULAN ……………………………….……………………………11
B         SARAN  …………………………………..…………………………….11
DAFTAR PUSAKA …………………………………….………………………12




II


BAB I
PENDAHULUAN



A.        LATAR BELAKANG MASALAH

Bahasa merupakan ucapan atau tulisan yang di gunakan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat untuk menyampaikan ide atau gagasan.

Pada tanggal 17 Agustus 1972 diresmikan pemakaian Ejaan Baru untuk Bahasa Indonesia oleh Presiden RI. Dengan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) memiliki peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah.






                                                            1

B.        IDENTIFIKASI MASALAH
Masyarakat belum memahami penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai pedoman ejaan yang di sempurnakan.

C.        RUMUSAN MASALAH

1.                  Apakah pengertian dari Ejaan secara umum dan menurut para ahli ?
2.                  Bagaimana penggunaan ejaan menurut tahap perkembangannya ?
3.                  Apakah ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan ?

D.        TUJUAN MASALAH

1.         Mengetahui pengertian Ejaan secara umum dan  menurut para ahli
2.         Untuk menambah pengetahuan tentang Konsep ejaan yang di lihat dari sejarah perkembangan serta contoh penggunaan ejaan berdasarkan tahap sejarah perkembangannya
3.         memahami penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia





2



BAB II
PEMBAHASAN


1.         Pengertian Ejaan
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan bunyi bahasa,pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam satu bahasa.
Pengertian Ejaan menurut para ahli :
·         Menurut Chaer (2006) ejaan adalah konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya, yang berupa  fonem dengan huruf, mengatur cara penulisan kata dan penulisan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya.
·         Wirjosoedarmo (1984) berpendapat bahwa ejaan adalah aturan menuliskan bunyi ucapan dalam bahasa dengan tanda-tanda atau lambang-lambang.
·         Menurut Arifin (2004) ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).
·         Keraf (1984) berpendapat bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-larnbang bunyi-ujaran dan bagaimana inter-relasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa.
·         Kridalaksana (2008) mengemukakan bahwa ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis menulis yang distandarisasikan
·         Menurut KBBI (2005) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.


3
2.         Sejarah Perkembangan Ejaan
Macam-Macam Tahap Perkembangan Ejaan :
1.      Ejaan Van Ophuysen
Ejaan Van Ophuysen ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah buku Kitab Logat Melajoe.  Sesuai dengan namanya ejaan itu disusun oleh Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :
o   Huruf u ditulis dengan oe
Misalnya = Sempurna  - >  Sempoerna
o   Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya = Rakyat  - >  Ra’yat
o   Huruf j ditulis dengan dj
Misalnya = Jakarta  - >  Djakarta
o   Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch
Misalnya = Akhir  - >  Achir
2.      Ejaan Republik( Ejaan soewandi )
Ejaan Republik ialah ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi.  Pada tanggal 19 Maret 1947, setelah selesai disusun ejaan baru itu diresmikan dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A. Ejaan baru itu diresmikan dengan nama Ejaan Republik.
Contoh :
( Khusus - > Chusus ) atau ( Yakni - > Jakni )




                                                            4


3.      Ejaan Pembaharuan
Ejaan pembaharuan di bentuk pada tanggal 19 juli 1956. Konsep Ejaan pembaharuan dikenal dengan ejaan Prijono-Katoppo.
contoh di bawah ini :

o   Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j -> Djakarta = Jakarta
o   Gabungan konsonan tj di ubah menjadi ts
o   Gabungan konsonan sj di ubah menjadi š -> Syarat = šarat
o   Gabungan konsonan nj di ubah menjadi ñ
o   Gabungan konsonan ng di ubah menjadi ŋ -> Sarung = Saruŋ
Selain itu, gabungan vokal (diftong) ai, au, dan oi, ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi ay, aw, dan oy.
Contoh :          Santai = Santay
Kalau = Kalaw
Amboi = Amboy

4.      Ejaan Melindo
Melindo ialah akronim dari Melayu-Indonesia. Merupakan ejaan yang di susun atas kerja sama antara pihak Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan Tanah Melayu (malaysia) di pimpin oleh Syed Nasir bin Ismail.Yang tergabung dalam Panitia Kerja Sama Bahasa Melayu-Bahasa Indonesia.Tahun 1959 berhasil merumuskan ejaan yaitu ejaan Melindo.
Contoh :
o   gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta Di ganti dengan c menjadi cinta.
o   gabungan konsonan nj,seperti pada kata njonja di ganti dengan huruf nc .



5

5.      Ejaan Baru (Ejaan LBK)
Ejaan LBK (Lembaga bahasa dan Kesusastraan)
Ejaan baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Melindo.
Contoh :
o   Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j.
Misalnya: Remadja -> Remaja
o   Gabungan konsonan tj diubah menjadi c
Misalnya: Tjipta -> Cipta
o   Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny
Misalnya: Sunji - > Sunyi
o   Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy
Misalnya: Sjarat -> Syarat
o   Gabungan konsonan ch diubah menjadi kh
Misalnya: Machluk - > Makhluk

6.      Ejaan Bahasa Yang Disempurnakan (EYD)
EYD adalah kaidah atau tata cara penggunaan bahasa Indonesia untuk keteraturan dan keseragaman bentuk terutama dalam bahasa penulisan. Ejaan Yang disempurnakan (EYD) diresmikan oleh Presiden Republik indonesia Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.
Hal-hal yang terdapat dalam EYD?
1) Perubahan huruf
    Contoh: Djika (Ejaan lama) -> Jika (Eyd) 
      Tjakap (Ejaan lama) -> Cakap (Eyd)




                                                            6         
2) Huruf f, v dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
Misalnya : Khilaf, Universitas, Khazanah

3) Huruf q dan x yang lazim di gunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap di gunakan , misalnya pada kata furqan dan xenon.

4) Penulisan di- sebagai awalan di bedakan dengan di yang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di- di tulis serangkai dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: awalan -> Dicuci, Dibelikan . kata depan -> Di kantor, Di sekolah

5) Kata Ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan.
Misalnya : anak-anak, bukan anak2. Atau bermain-main, bukan bermain2 .



Ejaan Ophuysen                   Ejaan Republik                     EYD
(1901-1947)                        (1947-1972)                           (16 Agustus 1972)
1. Choesoes                   1. Chusus                                      1. Khusus
2. Djoem’at                    2. Djum’at                                   2. Jumat
3. Ja’ni                           3. Jakni                                         3. Yakni







                                                            7
Ejaan yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :
1.         Pemakaian Huruf
§  Huruf Abjad ( A sampai Z )
§  Huruf Vokal ( a, i, u, e, o )
§  Huruf Konsonan (a,b,c,d,f,g,h,i,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y dan z)
§  Huruf Diftong (ai, au dan oi)
§  Gabungan Huruf Konsonan (kh, ng, ny, dan sy)
2.         Penulisan Huruf
§  Huruf Miring
Penulisan Huruf Miring disini dibagi menjadi beberapa sub, antara lain :
a.       Penulisan nama buku
b.      Penulisan penegasan kata dan penulisan bahasa asing
c.       Penulisan kata ilmiah
§  Huruf Kapital
Penulisan Huruf Miring dibagi menjadi beberapa sub, antara lain :
a)      Jabatan tidak diikuti nama orang
b)      Huruf pertama nama bangsa
c)      Nama geografi sebagai nama jenis
d)     Setiap unsur bentuk ulang sempurna
e)      Penulisan kata depan dan kata sambung
3.         Penulisan Kata
Terbagi menjadi beberapa bagian :
a)      Kata dasar
b)      Kata turunan ( kata berimbuhan )
c)      Kata ulang
d)     Gabungan kata



8

e)      Kata depan/preposisi (di,ke,dari,dalam,kepada,pada)
f)       Kata sandang ( si dan sang )
g)      Partikel
h)      Singkatan dan akronim
i)        Angka dan lambang bilangan
4.         Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.
Contoh : president - > presiden
5.         Pemakaian Tanda Baca
A.    Tanda titik (.)
-          Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
-          Dipakai pada akhir singkatan nama orang.
-          Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
B.     Tanda koma (,)
-          Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
-          Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi dan melainkan.
C.     Tanda titik koma (;)
-          Dipakai untuk memisahkan bagian­bagian kalimat yang sejenis dan setara.
D.    Tanda Titik Dua ( : )
-          Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian.
-          Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
E.     Tanda Hubung ( – )
-          Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
-          Menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya
-          Menyambung unsur-unsur kata ulang.



9
F.      Tanda Elipsis ( … )
-           Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
-           Menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
G.     Tanda Tanya ( ? )
-           Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya
H.     Tanda Seru (!)
-           Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa perintah
I.        Tanda Kurung (   )
-           Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
J.        Tanda Petik (“… “)
-           Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
K.     Tanda Petik Tunggal ( ‘ …  ‘ )
-           Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
L.      Tanda Garis Miring ( / )
-           Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
-           Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.






10



              BAB
III
PENUTUP


SIMPULAN :
ü  Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan bunyi bahasa,pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam satu bahasa.  Ejaan yang berlaku sekarang ini adalah ejaan yang telah ditetapkan dan diberlakukan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
ü  Ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal :
o   landasan  pembakuan tata bahasa,
o   landasan pembakuan kosakata dan peristrilahan, dan
o   alat  penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
o   membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.


SARAN :
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, banyak kekurangan atau kesalahan penulisan pada makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.




                                                            11
DAFTAR PUSTAKA :

1.         Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang di sempurnakan, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2000.
2.         https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan
3.         Widjono, Hs. (2007). Bahasa Indonesia mata kuliah pengembangan kepribadian untuk perguruan tinggi. Jakarta : PT.Gramedia
4.         Rahayu, Minto. (2007). Bahasa Indonesia di perguruan tinggi mata kuliah pengembangan kepribadian. Jakarta : PT.Grasindo